Di Indonesia, hanya ada 3 polisi yang jujur yang tidak bisa disuap dan ini telah menjadi bukti nyata (kata alm. Gus Dur), berikut adalah ketiga polisi tersebut :
1. Polisi Tidur
Polisi ini hanya bertugas memperlambat  kendaraan-kendaraan yang tidak tahu kecepatan yang seharusnya. Polisi  ini memiliki seragam yang bermacam-macam, mulai dari yang terlihat  seperti gambar, atau berwarna putih.
2. Patung Polisi
Polisi ini adalah sosok yang tegar, mengapa?  Karena polisi ini selalu berdiri dengan gayanya tanpa kelelahan!  Pernahkan Anda melihat polisi yang sekuat dan setegar ini?
Polisi ini menjadi saksi bisu dari apa yang  terjadi di sekitarnya. Polisi ini memiliki jiwa yang kuat dan tegar,  tanpa keluh kesah dia tetap ada disana sampai dia hancur dengan  sendirinya.
3. Alm. Hoegeng Imam Santoso
(1921 - 2004)
Mantan polisi yang bernama Hoegeng Imam  Santosa, kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921. Beliau adalah contoh teladan  polisi di Indonesia. Dia adalah sosok orang yang jujur dan tegas dalam  melaksanankan tugasnya. Bahkan karena kejujurannya beliau, anaknya yang  ingin menjadi anggota TNI gagal karena beliau beranggapan jika anaknya  ikut dalam seleksi maka anaknya tersebut akan langsung diterima menjadi  anggota TNI.Kejujuran Hoegeng dalam  keseharian maupun di lingkungan Polri tak diragukan lagi. Semua  tercatat dalam buku yang diterbitkan Bentang Pustaka, Yogyakarta,  Hoegeng. Saat bertugas di Medan, Sumatra Utara (Sumut), banyak peristiwa  mencengangkan dilakukan ayah tiga anak ini. Dia mengeluarkan secara  paksa perabotan di rumah dinasnya. Perabotan mahalmahal itu ditaruh di  pinggir jalan. Kelakuan itu bukan tanpa alasan. Barang-barang itu  sebagai pelicin dari cukong agar bisnis ilegalnya berjalan mulus.
Hoegeng juga pernah marah-marah sambil melemparkan berbagai hadiah (parsel) ke luar jendela. Walaupun nilainya kecil, tetap saja itu sogokan, dan pasti ada maunya. Peristiwa itu seperti baru terjadi kemarin sore dan hingga kini melegenda di Kepolisian RI, khususnya di Medan, kata Jenderal Pol Kuntarto yang menjadi kapolda Sumut tahun 1987-1988.Kehadiran Hoegeng di Sumut untuk menumpas bisnis ilegal, penyelundupan, dan judi. Bisnis itu berjalan lancar, karena saat itu ada backing dari oknum tentara dan oknum polisi. Hoegeng kemudian merunut jejak praktik kongkalikong itu. Ia menemukan, ujung-ujungnya adalah Cina Medan. Sedangkan oknum aparat tak lebih sebagai kacungnya. Sebuah kenyataan yang amat memalukan,gumam Hoegeng dengan geram dihalaman 50 buku itu.

Di tangan pria kelahiran Pekalongan ini, para penjudi dan penyelundup tak bisa berkutik. Semua ditangkap, termasuk para backing diproses secara hukum. Sukses di Sumut, Hoegeng mendapat tugas memberantas KKN di Jawatan Imigrasi, lalu menjadi menteri Iuran Negara. Dia pun berhasil menjalankan tugasnya. Lalu dikembalikan ke kepolisian sebagai kapolri menggantikan Soetjipto yang mundur.
Hoegeng dilantik oleh Presiden Soeharto pada 15 Mei 1968. Sebelumnya, Soeharto mengingatkan kepada Hoegeng agar polisi tak memikirkan tugas angkatan lain yang memiliki fungsi tempur. Hendaknya polisi menjalankan tugas sesuai fungsinya, dan jangan ada lagi faksi di kalangan perwira yang membuat persaingan tidak sehat. Hoegeng setuju. Namun, dia juga meminta agar angkatan lain pun tidak mencampuri urusan intern Kepolisian. Soeharto hanya diam. Bahkan hingga berhenti sebagai kapolri, Hoegeng tidak tahu bagaimana sikap Soeharto yang sebenarnya.
Hormat tulus penuh kagum untukmu Bapak Polisiku.....
Semoga kamu mendapat ganajaran yang berlimpah dari Yang Kuasa......
Amin.... 
Itulah 3 polisi yang  jujur di Indonesia. Apakah masih ada sosok polisi lain di Indonesia yang pantas dibilang jujur?
Sumber : Marcolau Santosa
 Terima Kasih
























2 Komentar:
Nice Bro.. hahaha
by Bin Hakim
@BSU : Thanx ya bro sdh singgah
by Bin Hakim
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!