Benarkah hewan buas juga mempunyai  loyalitas dan ingatan terhadap majikannya? kelihatannya iya. Pada tahun  70-an,seekor singa bernama Christian  berhasil menggemparkan dunia dengan kisahnya. Kejadian ini nyata  membuktikan bahwa seekor singa juga  mempunyai perasaan yang sama  seperti manusia. Mereka juga mempunyai memory, kasih sayang, cinta, rasa  rindu, dan kesetiaan.
Kisah ini mengajak kita untuk lebih menghargai arti dari persahabatan  yang sesungguhnya.
Christian,adalah seekor singa yang menjadi korban kejahatan pemburu  gelap yang kemudian diperdagangkan di blackmarket. Sedangkan nasib ibu  atau saudara Christian tidak diketahui, apakah mereka juga ikut  tertangkap, mati terbunuh atau sudah terjual.
Pada tahun 1969, Anthony Bourke dan John Rendall, dua orang sahabat,  terkejut ketika menemukan seekor anak singa berusia 6 bulan di toko  binatang Harrods yang sedang kesepian.
Kondisi bayi singa itu sungguh menyedihkan. Si singa kecil dikurung  didalam sebuah jeruji yang sangat kecil. Suara parau sang singa kecil menyentuh hati kedua pemuda ini dan  lalu mereka membelinya dan memberikan nama Christian pada bayi singa  itu. Mereka bertiga akhirnya tinggal disebuah rumah di London.
Mereka pun memperlakukan Christian seperti layaknya sahabat. Mereka  bermain bola bersama, makan bersama, nonton bersama dan jalan-jalan  bersama. Mereka menjadi tiga sosok sahabat yang tidak terpisahkan.
 
 
Sembilan bulan telah berlalu,Christian telah menjelma menjadi singa dewasa dan lingkungan rumah mereka yang kecil tidak cocok lagi untuk Christian untuk berlari-lari bebas seperti halnya waktu ia kecil dahulu. Ditambah lagi dengan tetangga yang resah dan ketakutan melihat sosok seekor singa jantan besar berlarian dilingkungan mereka.
Walaupun sedih, Anthony dan John memutuskan untuk mengembalikan  Christian ke Kenya, Afrika, di bawah pengawasan ahli hewan buas untuk  mengembalikan sifat alami Christian dari “sahabat manusia” menjadi hewan  buas. Jika tidak, Christian tidak akan dapat bertahan di alam liar.
Meski John dan Anthony ingin menemui Christian, akan tetapi para pakar melarangnya, karena dikhawatirkan dengan keahdiran mereka berdua akan menghambat proses pengembalian insting alamiah singa sebagai hewan liar yang bebas dan ganas.
Akhirnya, Christian berhasil menemukan jati dirinya sebagai seekor  singa jantan. Ia pun dilepaskan kealam bebas walaupun masih dipantau  oleh para ahli. Awalnya, Christian mendapat kesulitan untuk menentukan  wilayah kekuasaannya dan membuat kawanan, karena beberapa wilayah  tersebut sudah dikuasai oleh singa jantan lainnya dan tentu saja para singa betina sudah  dikuasai oleh para singa jantan tersebut. Christian memerlukan kawanan.
Karena seekor singa tidak akan bisa bertahan tanpa kawanan. Biasanya,  dalam satu kawanan sedikitnya terdiri dari 3 ekor singa, satu jantan  dua betina. Karena dalam kawanan hanya boleh dipimpin oleh satu singa  jantan. Semakin kuat sang singa jantan tersebut maka akan makin banyak  singa betina lainnya yang bergabung dalam kawanan tersebut. Oleh karena  itu, para singa jantan muda akan keluar dari kelompok mereka lalu  membentuk kelompok sendiri diwilayah lain.
Inilah masalah pertama yang harus dihadapi oleh Christian. Ia harus  membentuk kelompok agar bisa bertahan hidup. Karena, singa tidak akan  bisa berburu jika hanya sendirian. Perburuan yang mereka lakukan selalu  dalam bentuk kerjasama kelompok yang kompak.
Para singa betina bertugas untuk mengejar dan membuat lelah si  mangsa, jika mangsa sudah lelah maka sang singa jantan akan melakukan  tindakan final untuk mengakhiri nyawa si mangsa dengan menggigit leher  si mangsa sampai mati atau istilahnya “finishing touch”. Semakin besar  jumlah singa dalam satu kawanan, maka semakin besar ukuran mangsa  mereka. Seperti badak, gajah, banteng dan lain-lain.
Karena itu, John dan Anthony sangat mencemaskan keadaan Christian.  Karena tidak jarang para singa jantan akan mati dalam perkelahian untuk  mendapatkan atau mempertahankan wilayah atau kawanan dengan singa jantan  lainnya, atau mati terbunuh oleh mangsa buruan mereka.

Jika singa jantan tidak hati-hati dan menyerang si mangsa tidak tepat pada waktunya (si mangsa belum kelelahan) maka tak ayal lagi singa jantan akan mati di banting ke batu ketika mangsanya memberontak saat lehernya digigit oleh si singa jantan, diinjak atau bahkan diserang balik oleh sang mangsa.
Akan tetapi, laporan-laporan yang mereka dapatkan dari si pengawas  menunjukkan perkembangan positif yang berhasil dicapai oleh Christian.  Christian berhasil mendapatkan kawanan dan bahkan ia berhasil menjadi  ketua kawanan yang dalam jumlah yang besar. Perkembangan Christian ini  sedikit melegakan hati John dan Anthony.
Setelah satu tahun lebih mereka berpisah, akhirnya John dan Anthony  memutuskan untuk mengunjungi Christian di Afrika. Ahli singa dan  pengurus hutan lindung di Afrika mengatakan bahwa Christian sudah hidup  bersama singa-singa lainnya dan menjadi liar. Dan pengurus hutan lindung  itu juga mengatakan kalau Christian tidak akan mengenali John Rendall  dan Anthony. Mereka semua melarang mereka untuk menemui Christian,  Karena singa itu tidak akan mengingat mereka lagi dan tentu saja akan  mengakibatkan kematian terhadap mereka berdua.
Anthony dan John tidak perduli. Mereka percaya, ikatan persahabatan  yang terjalin diantara mereka bertiga sangat dalam. Christian tidak akan  menyerang mereka. Christian pasti tetap mengingat mereka  berdua.Akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat ke hutan Afrika dan  mencari Christian. Salah satu orang teman mereka tertarik dengan  kejadian ini dan ikut bersama mereka untuk merekam pertemuan ini.
Setelah berjam-jam pencarian, akhirnya mereka menemukan Christian di  dekat daerah pegunungan. Teman John dan Anthony yang merekam kejadian  ini menahan nafas tegang ketika ia melihat sesosok singa jantan besar  yang berlari menuruni batu-batuan disana dan berlari kearah mereka.  Hanya John dan Anthony saja yang bersikap santai dan tersenyum lebar  seolah-olah menyambut teman lama mereka.
Sesuai dengan dugaan John dan Anthony, Christian tidak melupakan  mereka. Christian terlihat sangat gembira melihat dua wajah manusia yang  sangat ia cintai itu. Christian bergantian memeluk dan mencium wajah  John dan Anthony bertubi-tubi sebagaimana kebiasaannya ketika ia kecil  dahulu. Ketiga sahabat dekat itu akhirnya bertemu kembali dan mereka  bercengkerama satu sama lainnya selama berjam-jam dan kemudian berpisah  lagi.
Sumber : Daw
Terima Kasih
 





























0 Komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!