Saat Ini Orang Sedang Online

ISI KITAB SUCI AGAMA/KEYAKINAN RASIS INTERNASIONAL



Di dunia ini ada sebuah agama dan keyakinan yang paling rasis dan paling sesat dan menyesatkan lebih sesat dari seluruh sekte-sekte sesat di seluruh dunia. Agama itu bernama Yahudi yang dianut oleh orang-orang yang menyebut dirinya bangsa Israel. Adapun Kitab Sucinya adalah Talmud, sebuah buku yang ditulis para pengikut Iblis dan sengaja dirombak teks aslinya dari Kitab Taurat yang diajarkan oleh Musa. 

Pada mulanya agama ini dibawa oleh Ibrahim, tetapi dari zaman ke zaman agama itu mengalami pergeseran nilai sehingga terpaksa harus direnovasi kembali oleh Musa, Daud, Sulaiman, dan Isa. Tapi sekali monyet ya tetap monyet, bangsa penganut agama Ibrahim Yahudi tetap merombak semua ajaran-ajaran suci itu sampai akhirnya lahirlah seorang Reformis Sejati Muhammad SAW.
Berikut ini adalah sebagian isi “Kitab Kotor Talmud” yang mengajarkan Rasisme internasional :
   “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat” (Erubin 2b-edisi Soncino)
   "Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka” (Erubin 2b)

“Apabila seorang Yahudi tergoda untuk melakukan suatu kejahatan, hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana” (Moed Kattan 17a)

“Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang Kafir yang bekerja baginya” (Baba Kamma 37b)

  “Jika seorang Yahudi menemukan barang barang milik orang Kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya” (Baba Kamma 113b)
   "Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”  [Sanhedrin 58b]

  "Jika lembu seorang yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi, maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh−penuhnya" [Baba Kamma 37b]

  "Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu kafir" [Baba Kamma 113a]

  "Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang". [Yebamoth 98a]

  "Anak−perempuan orang kafir sama dengan 'niddah' (najis) sejak lahir". [Abodah Zarah 36b]

  "Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu". [Abodah Zarah 22a−22b]


Ajaran Gila di dalam Talmud :

  "Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang−bayang jamban, dicampur dengan madu, lalu dimakan". [Gittin 69a]

  "Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan talmud yahudi isinya antara   lain adalah cara
   yang suci telah ditentukan". [Shabbath 41a]

   "... Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga". [Yebamoth  63a]

   "Seorang Yahudi boleh mengawini anak−perempuan berumur tiga tahun (tepatnya, tiga tahun satu hari)". [Sanhedrin 55b]

   "Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan seorang anak perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun". [Sanhedrin 54b]

   "Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya". [Kethuboth 11b]

   "Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi". [Yebamoth 59b]

  "Buktikan bilamana ada pelacur seorang pun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar". [Abodah Zarah 17a]

"Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka". [Hagigah 27a]

   "Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan−Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut". [Baba Mezia 59b]

  "Para rabbi mengajarkan, 'Sekeluarnya seorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, karena iblis yang ada di jamban itu  masih menyertainya selama waktu itu; kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak−keturunannya akan terkena penyakit ayan". [Gittin 70a]

"Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan ambil kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjaid lemas". [Gittin 69b]

  "Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki−laki. Karena musibah khusus akan dating jika seorang perempuan sedang haid atau duduk−duduk di perempatan jalan". [Pesahim 111a]

  "Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak−belian'". [Menahoth 43b−44a]


Genosida (Pembasmian Etnis) Dihalalkan oleh Talmud

Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, "Inilah kata−kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, "Tob shebe goyyim harog' "Bahkan orang kafir yang baik sekalipun seluruhnya harus dibunuh"). Sehubungan dengan hal ini orang−orang Israeli sekarang ini setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah memfatwakan untuk menghabisi orang−orang non−Yahudi.

Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, yaitu seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak−anak, tatkala mereka tengah
bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya menyatakan, "Orang−orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud".

Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya adalah telah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap
'goyyim', sebuah istilah Yahudi untuk orang−orang non−Yahudi"".

Rabbi Yitzhak Ginsburg menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyyim' tidaklah sama".

Rabbi Jaacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi".


Doktrin Talmud: Orang Non−Yahudi Bukanlah Manusia

Talmud secara spesifik menetapkan orang non−Yahudi termasuk golongan binatang −bukan manusia− dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Adam. Ayat−ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut:

Menggunakan minyak untuk mengurapi, Rabbi kita mengajarkan, 'Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia menyiramkannya kepada 'goyyim', atau orang
mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak atau perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30:32); karena ternak dan perahu
bukan manusia (Adam)'" "Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam), Tetapi mengapa terhadap 'goyyim' juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam)? Tidak, karena telah tertulis: 'Wahai
domba−domba−Ku, domba−domba di padang gembalaan−Ku adalah manusia (Adam)' (Ezekiel 34:31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi 'goyyim' tidak disebut sebagai manusia (Adam)'". Pada ayat−ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk memberikan minyak suci itu kepada 'goyyim' (kaum non−Yahudi, seperti Muslim, Kristen, dan sebagainya), karena 'goyyim' tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).

"Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang 'goyyim' tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan 'ohel' (memberikan sikap 'ruku' terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba−domba−Ku yang ada di padang gembalaan−Ku, kalian adalah manusia (Adam)", (Ezekiel 34:31); "Kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir itu tidak disebut manusia keturunan Adam." [Keriboth 6b]
Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang yahudi yang menyentuh bangkai orang Yahudi atau kuburan Yahudi menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hokum Talmud sebaliknya mengajarkan, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyyim, ia malah tetap suci, karena orang goyyim tidak termasuk golongan manusia keturunan Adam.

"Dia (Rabbah) berkata kepadanya: 'Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan? Ia menjawab: 'Apakah para guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata: 'Kuburan kaum 'goyyim' tidak menajisi. Karena telah tertulis, 'Wahai gembalaan−Ku, gembalaan di padang rumput−Ku adalah manusia keturunan Adam, dan ia berdiri di atas kuburan kaum 'goyyim'".[Baba Mezia 114b]
Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34:31) disebut sampai berulang−ulang pada ketiga ayat−ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para 'hachom' Talmud sangat menekankan kekonyolan ajaran mereka tentang kaum 'goyyim'. Hal ini merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideologi ant anti kaum  non−Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat−ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.


Film 'Schindlers List' − Contoh Kebohongan Kaum Yahudi

Taks Talmud (khususnya Talmud Babilonia) pada Sanhedrin 37a tidak mewajibkan orang Yahudi untuk menyelamatkan nyawa orang lain, terkecuali nyawa  orang Yahudi. Moshe Maimonides memperkuat ajaran Talmud tersebut.
Tetapi, beberapa buku yang ditulis oleh orang−orang Yahudi kontemporer (Hesronot Ha−shas) merujuk beberapa nash dari Talmud yang seolah−olah memuat frase nilai−nilai universal, seperti, "Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang... hal itu seperti ia telah memelihara seluruh isi dunia".
Namun surat kabar Hesronot Ha−shas mengakui ayat−ayat diatas tadi bukan kata−kata yang otentik dari Talmud yang asli. Dengan kata lain, ayat yang bernada universal tersebut bukanlah nash otentik dari Talmud. Jadi, sekedar
sebagai contoh, "versi universal" ini yang oleh Steven Spielberg dituangkan ke dalam filmnya, 'The Schindler's List' yang terkenal itu (dan dikaitkan seolah−oleh bersumber dari Talmud pada judul maupun iklan filmnya) adalah
penipuan dan merupakan propaganda, yang dimaksudkan untuk memberikan olesan kemanusiaan kepada Ralmud, yang pada hakekatnya adalah kitab yang penuh berisi semangat rasisme dan chauvinisme Yahudi. Dalam nash Talmud yang asli tertulis pada ayat yang sama, "Barangsiapa memelihara bahkan satu nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia". Sama seperti ayat−ayat yang lain, Talmud yang asli hanya membicarakan perihal menyelamatkan nyawa orang−orang Yahudi.


Tipuan Orang Yahudi

Sanggahan para rabbi orthodox bahwa tidak ada bukti dokumentasi otentik tentang rasisme dan semangat kebencian di dalam Talmud adalah bohong besar, karena di dalam Baba Kamma 113a, menyatakan bahwa, "Orang Yahudi boleh berbohong untuk menipu kaum 'goyyim'".
The Simon Wiesenthal Center, sebuah pusat propaganda 'ruhubiyah' Yahudi yang didukung oleh dana multi−jutaan dolar terpaksa memecat Rabbi Daniel Landes pada tahun 1995, karena rabbi ini menantang ajaran dehumanisasi oleh Talmud terhadap orang non−Yahudi. "Sikap ini benar−benar busuk", kata Landes.
Buktinya? "Periksa pernyataan−pernyataan di dalamnya".
Berdusta untuk menipu orang 'goyyim' telah lama menjadi panutan di dalam agama Yahudi. Ambil contoh sehubungan dengan debat pada abad ke−13 di Paris antara Nicholas Donin, seorang Yahudi yang beralih memeluk agama Katholik yang oleh Hyam Maccoby diakui "mempunyai pengetahuan yang luas tentang Talmud"− saat berkonfrontasi lawan Rabbi Yehiel. Pada waktu itu Yehiel tidak sedang berada di bawah ancaman hukuman, atau dicederai. Namun ia tanpa malu tetap saja berdusta sepanjang debat tersebut. Sebagai contoh, ketika ditanya
oleh Donin apakah ada ayat−ayat yang menghujat Yesus di dalam Talmud, Yehiel menyanggahnya. Donin, seorang ahli dalam bahasa Ibrani paham benar jawaban itu dusta belaka. Hyam Maccoby, seorang komentator Yahudi mengenai debat tersebut, yang hidup di abad ke−20, membela kebohongan Rabbi Yehiel seperti ini, "Pertanyaan itu mungkin diajukan, apakah Yehiel benar−benar percaya yang Yesus tidak disebut−sebut di dalam Talmud, atau, bisa juga ia mengajukan pertanyaan ini sebagai suatu tipuan yang cerdik, untuk menciptakan keadaan mendesak Yehiel... tentu saja Rabbi Yehiel dapat dimaafkan bila ia tidak mengakui sesuatu yang tidak sepenuhnya dipercayainya, dalam rangka mencegah proses tiranik yang menghadapkan budaya dari suatu agama tertentu terhadap agama yang lain".

Beginilah cara orang Yahudi menyanggah sampai dengan hari ini tentang adanya nash Talmud yang mengandung ayat−ayat yang penuh dengan kebencian. Sebuah kata tentang "kebohongan Yahudi" diplesetkan dan disulap menjadi "dapat dimaafkan", sementara setiap penyelidikan terhadap kitab−kitab suci Yahudi oleh peneliti non−Yahudi dipandang sebagai "proses Tiranik". Sementara itu serangan kaum Yahudi terhadap kitab−kitab Injil Perjanjian Baru dan Al−Qur'an tidak pernah dianggap sebagai "proses tiranik". Hanya kritik kaum non−Yahudi yang dianggap tiranik, sedangkan cara mempertahankan diri bagi orang Yahudi adalah berdusta.

Betapapun banyaknya sanggahan dan kebohongan besar yang keluar dari 'The Anti−Defamation League' (ADL − 'Liga Anti−Penghinaan' Yahudi) dan dari The Wiesenthal Center, dalam buku ini dikutip nash−nash baik dari Talmud maupun juga dari mufassir Talmud yang "paling terkemuka" di mata orang  Yahudi  sendiri, seperti Moses Maimonides.

Pada tahun 1994 Rabbi Tzvi Marx, direktur pendidikan teknologi terapan Pada 'Shalom Hartman Institute' di Jerusalem, telah menulis semacam pengakuan yang menakjubkan tentang bagaimana kaum Yahudi di masa yang silam telah membuat dua jenis kumpulan kitab−kitab: kitab Talmud yang otentik sebagai bahan pelajaran bagi para pemuda mereka di sekolah−sekolah ('kollel') Talmud, dan sebuah lagi versi kitab Talmud yang telah "disensor dan diamandemen" yang ditujukan bagi konsumsi para 'goyyim' yang tidak mengerti apa−apa.
Rabbi Marx menjelaskan bahwa versi tafsir Maimonides yang dikeluarkan untuk konsumsi umum, tertulis misalnya, "Barangsiapa membunuh seorang manusia, ia telah melanggar hukum". Tetapi Rabbi Marx menyatakan, nash yang asli berbunyi, "Barangsiapa membunuh seorang Israeli".

Laporan Heshronot ha−shas menjadi sangat berharga bagi kita, karena buku ini menyusun suatu daftar panjang ayat−ayat Talmud yang diubah atau dihilangkan, dan daftar ayat−ayat yang dipalsukan dewasa ini, yang dibuat untuk konsumsi kaum 'goyyim' seolah−olah ayat−ayat itulah yang otentik.

Popper menjelaskan: "Tidak selalu yang disensor itu ayat−ayat yang panjang, tetapi acapkali satu kata pun dihapus.... Acapkali dalam hal seperti itu digunakan dalam rangka penghapusan dan penggantian". Sebagai contoh penterjemah versi Talmud dalam bahasa Inggris terbutan Soncino menterjemahkan kata Ibrani 'goyyim' dengan
sejumlah kata−ganti samaran seperti, "kafir, Cuthean, Mesir, penyembah berhala", dan sebagainya. Tetapi sebenarnya kata−ganti ini merujuk kepada kata−asli 'goyyim' (semua yang non−Yahudi). Pada catatan−kaki no.5
Talmud pada edisi Soncino dijelaskan bahwa, "Istilah orang Cuthea (samaritan) disini adalah untuk menggantikan kata−asli 'goyyim'..."
Hal itu merupakan praktek disinformasi yang lazim dipakai oleh kaum Farisi untuk menyangkal adanya ayat−ayat yang rasialistik di dalam Talmud yang telah diungkapkan terdahulu dalam buku ini, dalam mengklaim bahwa  ayat−ayat itu adalah "karangan dari orang−orang yang anti−semit".

Pada tahun 1994, Lady Jane Birdwood, berusia 80 tahun, ditangkap dan diadili di depan pengadilan pidana di London, hanya karena "kejahatannya" menerbitkan sebuah pamflet berjudul 'The Longest Hatred' ('Kebencian
Yang Paling Lama'), berisi seluruh pernyataan kebencian di dalam Talmud yang diangkatnya dari ayat−ayat yang berisi kbencian kepada kaum 'goyyim' dan Kristen.
Sepanjang peradilan yang dituduhkan terhadapnya sebagai suatu kejahatan, yang sayangnya tidak mendapatkan perhatian dari media massa, seorang rabbi diundang sebagai saksi ahli. Rabbi itu menyanggah sepenuhnya
bahwa kitab Talmud berisi ayat−ayat yang mengundang kebencian kepada kaum 'goyyim' dan Kristen, dan hanya karena kedudukan dan prestise rabbi tersebut, wanita tua yang malang itu dijatuhi hukuman "tiga bulan
kurungan penjara dan denda senilai $ 1.000,−".

Dr. Israel Shahak dalam bukunya berjudul 'Jewish History and Jewish Religion', pada bab tentang Yesus di dalam Talmud, menegaskan adanya ayat−ayat yang menganjurkan kebencian dan rasisme di dalam Talmud. Mereka
yang menyangkal kenyataan ini adalah pembohong besar.


Kaum Non−Yahudi adalah 'Sampah'

Semua orang non−Yahudi dari segala ras dan agama dan apapun menurut Talmud adalah 'super−sampah', begitu menurut pendiri Habad−Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam najalah Yahudi 'The New Republic', yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, "... ada ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan Habad khususnya pandangannya tentang kaum 'goyyim', yakni pernyataan Habad yang tanpa tedeng aling−aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum 'goyyim'..
Berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan terutama sekali pemikiran penyair dan filosof Judah Ha−Levi pada abad keduabelas di Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad keenambelas di
Praha mereka mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya pada keunggulan kerohanian... menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari  Lyadi. Pendiri Lubavitcher−Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum 'goyyim', bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum 'goyyim'", Zalman selanjutnya menyatakan, "sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun."
Akibat rujukan tentang kaum 'goyyim' menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum 'goyyim' terbuat penuh dengan "sampah" rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum 'goyyim' secara hakiki jahat.

"Karekterisasi kaum 'goyyim' yang dinyatakan secara hakiki jahat, dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih inferior daripada kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini".


Kitab dan ajaran Iblis ini begitu kuatnya mencengkram dunia, kalau ini terus terjadi, bias saja dunia ini akan semakin cepat punahnya. Tidak seperti agama lain yang membawa pencerahan bagi pengikutnya dan disekitarnya, agama Yahudi Zionis Israel ternyata hanya membawa bencana besar bagi kemanusiaan.

Jadi….. terima kasih banyak Mr. Adolf Hitler…

by : Ismail Hakim Nasution


Anda telah membaca artikel tentang ISI KITAB SUCI AGAMA/KEYAKINAN RASIS INTERNASIONAL dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://binhakim.blogspot.com/2011/03/isi-kitab-suci-agamakeyakinan-rasis.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ISI KITAB SUCI AGAMA/KEYAKINAN RASIS INTERNASIONAL ini dirasa bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link ISI KITAB SUCI AGAMA/KEYAKINAN RASIS INTERNASIONAL sebagai sumbernya.
Terima Kasih

Artikel Yang Berhubungan :



0 Komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Pilihan Lainnya

TOKO BUKU :

Silakan diklik mana buku yang akan anda dapatkan