Judul : Misteri-Misteri Terbesar Indonesia
Penulis : Haris Firdaus
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm HVS 70 gr
Tebal : 164 halaman
Harga: Rp. 28.800
Penerbit : Buku Katta, Solo
Ini adalah buku yang disusun oleh Haris Firdaus, seorang mahasiswa FISIP UNS Surakarta, yang juga seorang blogger Solo dan salah seorang adikku yang nomor empat. Alumni SMA 4 Surakarta ini memang telah banyak membuat essai sastra, cerpen, artikel serta pusi yang pernah dipublikasikan di beberapa media massa.
Buku ini berkisah dan bertutur tentang berbagai fenomen-fenomena “misterius” di Indonesia. Penulis buku mencoba “ngumpulke balung pisah“ berbagai data ensiklopedis, sejarah, legenda yang banyak berserakan dan berdiri sendiri-sendiri. Penggabungan tersebut diharapkan dapat menyajikan kepada para pembacanya sebuah referensi bacaan secara utuh, sehingga para pembaca tidak harus mencari-cari referensi yang banyak berserakan tentang kisah-kisah yang masih misterius di Indonesia. Yang perlu diingat, bahwa buku ini dirajut berdasarkan data-data dan analisis ilmiah yang tentunya jelas berbeda dengan sinetron-sinetron di tipi yang banyak dibumbui horor, seks, tahayul dan lain sebagainya.
Ada 14 kisah misteri-misteri Indonesia yang dibongkar dalam buku ini. Diantara misteri-misteri terbesar Indonesia yang dibongkar dalam buku ini antara lain adalah :
Letusan Krakatau. Letusan Gunung Krakatau Purba gunung yang berada di Selat Sunda ini, oleh para ahli dianggap bertanggung jawab atas musnahnya banyak peradaban dimuka bumi (jaman kegelapan) yakni disinyalir turut andil dalam musnahnya Persia Purba dan Romawi Kuno serta ditengarai sebagai awal tumbuhnya radikalisme Islam di Tanah Jawa.
Letusan Tambora. Para ahli berpendapat bahwa gunung di Sumbawa (NTB) yang meletus pada 1815 itu kekuatannya setara dengan 6 juta kali bom atom di Hiroshima atau lebih dahsyat dari Krakatau 4 kali lipatnya. Maka tidak mengherankan pada saat Tambora meletus sangat mempengaruhi cuaca dunia menjadi buruk. Pengaruhnya sampai ke Eropa yang menjadikan Eropa tanpa musim panas dan Napoleon mengalami kekalahan, seperti diungkapkan oleh Kenneth Spink bahwa salah satu pemicu kekalahan Napoleon adalah karena letusan Gunung Tambora (Sumbawa). Selain itu letusan Tambora juga menghancurkan tiga Kerajaan di Nusantara (Kerajaan Pekat, Sanggar dan Tambora) dan mengakibatkan tsunami di kawasan Bima (NTB), Besuki (Jatim) dan Maluku.
Gunung Dieng dan Anak Bajang. Dieng adalah kawasan pengunungan yang secara geografis berada di Kab Wonosobo, Kendal, Batang, Banjarnegara dan Temanggung Jateng ini sering disebut-sebut sebagai kediaman para dewa dengan banyaknya gugusan candi konon mencapai sekitar 200 buah yang dibangun pada masa yang berbeda yakni antara abad 7-13 Masehi. Selain itu, Dieng terkenal dengan legenda misteri Anak Bajang, yakni anak-anak berambut gimbal. Dimana secara ilmiah masih belum dapat dibuktikan apa penyebabnya. Banyak versi yang menyebutkan tentang Anak Bajang ini. yang jelas masyarakat mempercayai bahwa Anak Bajang adalah anak yang memilihi keluwihan, dan dinggap sebagai berkah serta memiliki status sosial yang istimewa karena dianggap sebagai titisan Kyai Kaladete, seorang sakti madraguna yang selalu membela wong cilik yang hidup pada masa kejayaan Mataram.
Sangiran : Tambang Fosil Manusia Purba. Kawasan Sangiran adalah berada di Kabupaten Sragen sebelah barat laut. Sangiran sendiri mulai digunakan sebagai salah satu “tambang” fosil adalah setelah kedatangan Eugene Dubois (ahli anatomi Belanda) pada1893 yang datang ke Sangiran karena diilhami oleh lukisan karya-karya Raden Saleh tentang Sangiran. Sangiran kemudian dikenal sebagai tambang fosil manusia purba dengan ditemukannya hampir 60% jumlah manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
Ritual Senggama “Ngalap Berkah” Gunung Kemukus. Gunung Kemukus berada di wilayah administrasi kabupaten Sragen. Ada dua versi yang menyebutkan keberadaan gunung Kemukus. Versi Pemda Sragen menyebutkan bahwa Gunung Kemukus adalah makam dari Pangeran Samudra (Anak Brawijaya V) yang meninggal karena sakit pada saat perjalanan menuju Demak dalam rangka menyebarkan agama Islam. Sedang versi masyarakat setempat menyatakan bahwa Pangeran Samudra berselingkuh dengan ibu tirinya Dewi Ontrowulan dan ketika sedang melakukan hubungan seks tertangkap basah. Kemudian bersumpah bahwa siapa pun yang meniru perbuatan mereka maka mereka akan mendapatkan apa yang dikehendaki. Terlepas dari dua versi itu, yang jelas kini Gunung Kemukus justru berubah menjadi kawasan prostitusi. Karena, pada awalnya yang datang kesana selalu membawa selingkuhan masing-masing, akan tetapi kini disana menjadi tempat mangkal “perempuan penjaja seks”. Seharusnya ada pula “laki-laki penjaja seks” sebab jika yang datang perempuan bagaimana?
Ratu Laut Selatan : Fakta dan Fiksi. Semua orang pasti tahu legenda Kanjeng Ratu Kidul ini. Namun ada yang mengagetkan ternyata Ratu Laut Kidul ini berasal dari Batak. Bukan dari Jawa. Ini yang diungkapkan oleh Boru Tumorang seorang Batak Samosir yang berdialog dengan Raja batak dan Nyi Roro Kidul. Benarkah???? Jawabnya tentunya silahkan beli dan baca buku ini selengkapnya.
Buku ini berkisah dan bertutur tentang berbagai fenomen-fenomena “misterius” di Indonesia. Penulis buku mencoba “ngumpulke balung pisah“ berbagai data ensiklopedis, sejarah, legenda yang banyak berserakan dan berdiri sendiri-sendiri. Penggabungan tersebut diharapkan dapat menyajikan kepada para pembacanya sebuah referensi bacaan secara utuh, sehingga para pembaca tidak harus mencari-cari referensi yang banyak berserakan tentang kisah-kisah yang masih misterius di Indonesia. Yang perlu diingat, bahwa buku ini dirajut berdasarkan data-data dan analisis ilmiah yang tentunya jelas berbeda dengan sinetron-sinetron di tipi yang banyak dibumbui horor, seks, tahayul dan lain sebagainya.
Ada 14 kisah misteri-misteri Indonesia yang dibongkar dalam buku ini. Diantara misteri-misteri terbesar Indonesia yang dibongkar dalam buku ini antara lain adalah :
Letusan Krakatau. Letusan Gunung Krakatau Purba gunung yang berada di Selat Sunda ini, oleh para ahli dianggap bertanggung jawab atas musnahnya banyak peradaban dimuka bumi (jaman kegelapan) yakni disinyalir turut andil dalam musnahnya Persia Purba dan Romawi Kuno serta ditengarai sebagai awal tumbuhnya radikalisme Islam di Tanah Jawa.
Letusan Tambora. Para ahli berpendapat bahwa gunung di Sumbawa (NTB) yang meletus pada 1815 itu kekuatannya setara dengan 6 juta kali bom atom di Hiroshima atau lebih dahsyat dari Krakatau 4 kali lipatnya. Maka tidak mengherankan pada saat Tambora meletus sangat mempengaruhi cuaca dunia menjadi buruk. Pengaruhnya sampai ke Eropa yang menjadikan Eropa tanpa musim panas dan Napoleon mengalami kekalahan, seperti diungkapkan oleh Kenneth Spink bahwa salah satu pemicu kekalahan Napoleon adalah karena letusan Gunung Tambora (Sumbawa). Selain itu letusan Tambora juga menghancurkan tiga Kerajaan di Nusantara (Kerajaan Pekat, Sanggar dan Tambora) dan mengakibatkan tsunami di kawasan Bima (NTB), Besuki (Jatim) dan Maluku.
Gunung Dieng dan Anak Bajang. Dieng adalah kawasan pengunungan yang secara geografis berada di Kab Wonosobo, Kendal, Batang, Banjarnegara dan Temanggung Jateng ini sering disebut-sebut sebagai kediaman para dewa dengan banyaknya gugusan candi konon mencapai sekitar 200 buah yang dibangun pada masa yang berbeda yakni antara abad 7-13 Masehi. Selain itu, Dieng terkenal dengan legenda misteri Anak Bajang, yakni anak-anak berambut gimbal. Dimana secara ilmiah masih belum dapat dibuktikan apa penyebabnya. Banyak versi yang menyebutkan tentang Anak Bajang ini. yang jelas masyarakat mempercayai bahwa Anak Bajang adalah anak yang memilihi keluwihan, dan dinggap sebagai berkah serta memiliki status sosial yang istimewa karena dianggap sebagai titisan Kyai Kaladete, seorang sakti madraguna yang selalu membela wong cilik yang hidup pada masa kejayaan Mataram.
Sangiran : Tambang Fosil Manusia Purba. Kawasan Sangiran adalah berada di Kabupaten Sragen sebelah barat laut. Sangiran sendiri mulai digunakan sebagai salah satu “tambang” fosil adalah setelah kedatangan Eugene Dubois (ahli anatomi Belanda) pada1893 yang datang ke Sangiran karena diilhami oleh lukisan karya-karya Raden Saleh tentang Sangiran. Sangiran kemudian dikenal sebagai tambang fosil manusia purba dengan ditemukannya hampir 60% jumlah manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
Ritual Senggama “Ngalap Berkah” Gunung Kemukus. Gunung Kemukus berada di wilayah administrasi kabupaten Sragen. Ada dua versi yang menyebutkan keberadaan gunung Kemukus. Versi Pemda Sragen menyebutkan bahwa Gunung Kemukus adalah makam dari Pangeran Samudra (Anak Brawijaya V) yang meninggal karena sakit pada saat perjalanan menuju Demak dalam rangka menyebarkan agama Islam. Sedang versi masyarakat setempat menyatakan bahwa Pangeran Samudra berselingkuh dengan ibu tirinya Dewi Ontrowulan dan ketika sedang melakukan hubungan seks tertangkap basah. Kemudian bersumpah bahwa siapa pun yang meniru perbuatan mereka maka mereka akan mendapatkan apa yang dikehendaki. Terlepas dari dua versi itu, yang jelas kini Gunung Kemukus justru berubah menjadi kawasan prostitusi. Karena, pada awalnya yang datang kesana selalu membawa selingkuhan masing-masing, akan tetapi kini disana menjadi tempat mangkal “perempuan penjaja seks”. Seharusnya ada pula “laki-laki penjaja seks” sebab jika yang datang perempuan bagaimana?
Ratu Laut Selatan : Fakta dan Fiksi. Semua orang pasti tahu legenda Kanjeng Ratu Kidul ini. Namun ada yang mengagetkan ternyata Ratu Laut Kidul ini berasal dari Batak. Bukan dari Jawa. Ini yang diungkapkan oleh Boru Tumorang seorang Batak Samosir yang berdialog dengan Raja batak dan Nyi Roro Kidul. Benarkah???? Jawabnya tentunya silahkan beli dan baca buku ini selengkapnya.
Terima Kasih
1 Komentar:
Infonya Bermanfaat Gan, Terimakasih banyak Lain Kali saya kunjungi ke sini.
by Bin Hakim
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!