Penggunaan smartphone tampaknya semakin umum di kalangan masyarakat Indonesia. Tapi berhati-hati, penelitian baru menunjukkan smartphone bisa membuat mata pemiliknya cepat rusak.
Penelitian baru menunjukkan orang-orang yang membaca pesan teks atau browsing internet di smartphone cenderung memegang perangkat canggih ini lebih dekat ketimbang saat membaca buku atau surat kabar, sehingga memaksa mata bekerja lebih keras dari biasanya.
Menurut penelitian yang telah dipublikasikan pada Optometry and Vision Science edisi Juli ini, jarak pandang yang dekat ditambah dengan ukuran huruf yang kecil pada smartphone, bisa menambah beban pada orang yang sudah memakai kacamata atau lensa kotak.
"Faktanya orang yang memegang smartphone pada jarak dekat berarti mata harus bekerja jauh lebih sulit untuk fokus. Mata harus bekerja lebih keras bisa membuat gejala seperti sakit kepala dan ketegangan mata," jelas Dr. Mark Rosenfield, seorang profesor di SUNY State College of Optometry di New York City, seperti dilansir Healthday, Senin (25/7/2011).
Dr. Rosenfield juga mengatakan SMS dan web browsing pada smartphone dapat membuat mata kering, ketidaknyamanan dan penglihatan kabur setelah penggunaan jangka panjang. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa sampai 90 persen orang yang menggunakan komputer mengalami masalah mata.
Dr. Rosenfield mendapatkan ide penelitian ini karena sering melihat orang di atas kereta yang menggunakan smartphone sangat dekat dengan mata mereka. Mengingat semakin banyak orang dewasa dan anak-anak yang menggunakan smartphone untuk menulis dan menerima pesan atau mencari review restoran, masuk akal untuk mengukur persis seberapa dekat orang-orang memegang ponsel mereka.
Penelitian ini relatif sederhana. Pada tahap awal, sekitar 130 relawan dengan usia rata-rata 23,2 tahun diminta untuk memegang smartphone saat membaca pesan teks. Dalam percobaan yang berbeda, 100 peserta dengan rata-rata usianya 24,9 tahun, yang selanjutnya diminta untuk menahan smartphone mereka ketika membaca sebuah halaman web. Peneliti kemudian mengukur jarak antara perangkat dan mata serta ukuran huruf yang digunakan.
"Ketika membaca teks tercetak di koran, buku dan majalah, jarak kerja rata-rata mendekati 16 inci (40 cm) dari mata, tapi relawan penelitian yang mengirim pesan teks dengan smartphone rata-rata hanya sekitar 14 inci (35,5 cm). Pada beberapa orang bahkan sedekat 7 inci (18 cm)," jelas Dr. Rosenfield.
Sedangkan saat melihat halaman web, jarak kerja rata-rata adalah 12,6 inci (32 cm).
"Font (huruf) pada pesan teks cenderung sedikit lebih besar, rata-rata sekitar 10 persen dari huruf mencetak koran, tapi huruf halaman web hanya 80 persen ukuran cetak koran dan dalam beberapa kasus bahkan sekecil 30 persen," kata Rosenfield.
"Tapi ada cara sederhana bagi pecandu smartphone untuk meminimalkan ketegangan mata, yaitu dengan meningkatkan atau memperbesar ukuran huruf pada perangkat Anda," saran Dr. Scott MacRae, profesor ilmu oftalmologi dan visual yang juga ahli bedah mata di University of Rochester Medical Center.
Penelitian baru menunjukkan orang-orang yang membaca pesan teks atau browsing internet di smartphone cenderung memegang perangkat canggih ini lebih dekat ketimbang saat membaca buku atau surat kabar, sehingga memaksa mata bekerja lebih keras dari biasanya.
Menurut penelitian yang telah dipublikasikan pada Optometry and Vision Science edisi Juli ini, jarak pandang yang dekat ditambah dengan ukuran huruf yang kecil pada smartphone, bisa menambah beban pada orang yang sudah memakai kacamata atau lensa kotak.
"Faktanya orang yang memegang smartphone pada jarak dekat berarti mata harus bekerja jauh lebih sulit untuk fokus. Mata harus bekerja lebih keras bisa membuat gejala seperti sakit kepala dan ketegangan mata," jelas Dr. Mark Rosenfield, seorang profesor di SUNY State College of Optometry di New York City, seperti dilansir Healthday, Senin (25/7/2011).
Dr. Rosenfield juga mengatakan SMS dan web browsing pada smartphone dapat membuat mata kering, ketidaknyamanan dan penglihatan kabur setelah penggunaan jangka panjang. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa sampai 90 persen orang yang menggunakan komputer mengalami masalah mata.
Dr. Rosenfield mendapatkan ide penelitian ini karena sering melihat orang di atas kereta yang menggunakan smartphone sangat dekat dengan mata mereka. Mengingat semakin banyak orang dewasa dan anak-anak yang menggunakan smartphone untuk menulis dan menerima pesan atau mencari review restoran, masuk akal untuk mengukur persis seberapa dekat orang-orang memegang ponsel mereka.
Penelitian ini relatif sederhana. Pada tahap awal, sekitar 130 relawan dengan usia rata-rata 23,2 tahun diminta untuk memegang smartphone saat membaca pesan teks. Dalam percobaan yang berbeda, 100 peserta dengan rata-rata usianya 24,9 tahun, yang selanjutnya diminta untuk menahan smartphone mereka ketika membaca sebuah halaman web. Peneliti kemudian mengukur jarak antara perangkat dan mata serta ukuran huruf yang digunakan.
"Ketika membaca teks tercetak di koran, buku dan majalah, jarak kerja rata-rata mendekati 16 inci (40 cm) dari mata, tapi relawan penelitian yang mengirim pesan teks dengan smartphone rata-rata hanya sekitar 14 inci (35,5 cm). Pada beberapa orang bahkan sedekat 7 inci (18 cm)," jelas Dr. Rosenfield.
Sedangkan saat melihat halaman web, jarak kerja rata-rata adalah 12,6 inci (32 cm).
"Font (huruf) pada pesan teks cenderung sedikit lebih besar, rata-rata sekitar 10 persen dari huruf mencetak koran, tapi huruf halaman web hanya 80 persen ukuran cetak koran dan dalam beberapa kasus bahkan sekecil 30 persen," kata Rosenfield.
"Tapi ada cara sederhana bagi pecandu smartphone untuk meminimalkan ketegangan mata, yaitu dengan meningkatkan atau memperbesar ukuran huruf pada perangkat Anda," saran Dr. Scott MacRae, profesor ilmu oftalmologi dan visual yang juga ahli bedah mata di University of Rochester Medical Center.
Sumber : Detik Net
Terima Kasih
0 Komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!