Biasanya kita bisa mempelajari dan mengetahui hal-hal dan pelajaran baru dari film yang kita tonton, tapi terkadang film-film yang kita tonton tidak selmanya memceritakan kebenaran. Ada beberapa film yang menurut sejarawan dan ahli antropologi justru "menyesatkan" penontonnya. Berikut 1 Film Indonesia dan 10 Film box office yang paling "menyesatkan" dan keliru dalam memaparkan sejarah:
11. G30 S PKI
Masih
banyak mengandung unsur subyektifitas ala Orde Baru.Terlalu menonjolkan
PKI sebagai dalang utama, padahal masih ada unsur keterlibatan Sukarno,
Suharto, & CIA dalam peristiwa G30S, Serta menonjolkan Suharto sebagai superhero secara berlebihan, malahan Sukarno digambarkan sebagai
tokoh villain
10. 300
meskipun
film ini merupakan penghormatan untuk kode moral kuno dan latihan fisik
modern didasarkan pada Pertempuran Thermopylae nyata, film ini
mengandung terlalu banyak kebebasan dalam pemaparan sejarah. Yang paling
jelas adalah raja Persia Xerxes bukanlah Cirque du Soleil setinggi
8-kaki. Juga, Dewan Spartan itu terdiri dari pria di atas usia 60, dan
tidak ada yang semuda Theron (diperankan oleh Dominic West yang berumur
37 tahun). Dan prajurit Sparta pergi ke perlengkapan perang memakai
perlengkapan perunggu, bukan hanya sepatu Speedos kulit.
9. 10.000 BC
Sutradara
Roland Emmerich biasanya sangat ngotot untuk mempertahankan realisme
dalam film nya (lihat adegan pengiriman virus komputer dengan komputer
Macintosh ke pesawat alien di Independence Day). Jadi kita sebenarnya
tidak suka untuk memberitahu kepadanya bahwa mammoth sama sekali tidak
digunakan untuk membangun piramida. Dan yang pasti, mammoth bahkan tidak
ditemukan di padang pasir. Mereka tidak akan perlu wol diseluruh
tubunhya jika itu terjadi. Dan tidak ada piramida di Mesir sampai 2.500
SM.
8. The Last Samurai
Orang
Jepang pada akhir abad 19 memang menggunakan tenaga asing dari luar
negeri untuk memodernisasikan militer mereka, tetapi mereka kebanyakan
adalah orang Perancis, bukan Amerika. Karakter Ken Watanabe didasarkan
pada Takamori Saigo yang melakukan ritual bunuh diri, atau "seppuku"
setelah menelan kekalahan dalam pertempuran bukan di tembak senjata
Gatling Gun. Apalagi sangat meragukan bahwa alkoholic berumur 40an
pensiunan perang dengan rambut yang menawan, bisa mahir menggunakan
sumpit (apalagi pedang samurai?).
7. Gladiator
Kaisar
Commodus bukan seorang sister-complex yang sangat terobsesi seperti
yang digambarkan dalam film. Dia memang seorang alkoholik yang kejam,
tentu, tapi tidak terlalu cengeng. Dia bahkan mampu memerintah lebih
dari satu dekade dibandingkan ineptly yang hanya mampu memerintah selama
beberapa bulan. Ia juga tidak membunuh ayahnya, Marcus Aurelius, yang
benar-benar meninggal karena cacar air. Dan ia bukan dibunuh di arena
gladiator, dia dibunuh di bak mandi nya.
6. Apocalypto
Film
ini benar-benar memberikan seluruh departemen dan ahli Antropologi
sakit migrain. Memang benar suku Maya memiliki tradisi aneh mengorbankan
manusia. Tetapi mereka tidak mempersembahkannya untuk Kulkulkan, Dewa
Matahari, dan yang dibunuh hanyalah petinggi-petinggi yang ditangkap
dalam perang saja. Para conquistador yang tiba di akhir film adalah
penyelamat yang tidak pernah ada, bahwa 90% dari penduduk Amerika asli
meninggal karena cacar dari ternak yang menginfeksi mereka.
5. Memoirs of a Geisha
Geisha
yang sudah cukup berumur, yang disebut "mizuage" sama sekali tidak
melakukan hubungan intim dengan klien. Dalam adegan klimaks dimana
Sayuri mempesona Gion dengan tariannya, background yang digunakan (salju
buatan dan lampu sorot) lebih seperti pertunjukan di Studio 54 daripada
seperti Kyoto di masa sebelum perang.
4. Braveheart
Mari
kita lupakan sejenak fakta bahwa pakaian "kilt" belum dipakai di
Skotlandia sampai kira-kira 300 tahun setelah era William Wallace. Di
dalam film, pesona mata biru Wallace sangat luar biasa, dia berhasil
berselingkuh dengan istri raja Edward II, Isabella dari Perancis, dan
akhirnya hasil dari perselingkuhan itu adalah lahirnya Edward III.
Tetapi menurut buku-buku sejarah, Isabella berusia tiga tahun pada saat
perang Falkirk, dan Edward III lahir tujuh tahun setelah Wallace
meninggal.
3. Elizabeth: The Golden Age
Pada
1585, seperti di film, Ratu Elizabeth berusia 52 tahun (Cate Blanchett
berumur 36 ketika ia memerankan film tersebut) dan tidak sedang didekati
Ivan (yang sudah mati saat itu). Dan meskipun dia mengumpulkan dan
memimpin pasukan di Tilbury dengan menunggang kuda putih memakai baju
besi lengkap dengan pedang, ia duduk di samping pelana sambil membawa
tongkat kecil (Dia lebih terlihat seperti seorang mayoret yang anggun
daripada seorang Joan of Arc).
2. The Patriot
Francis
Marion yang diperankan Mel Gibson, bukan merupakan seorang kepala
keluarga yang berpikiran ke depan seperti digambarkan dalam film. Dia
adalah seorang pemilik budak yang tidak menikah (dengan sepupunya)
sampai setelah perang berakhir. Para sejarawan juga mengatakan bahwa ia
aktif membunuh dan menganiaya para penduduk asli. Ditambah, dia
digambarkan berhasil membunuh musuh bebuyutannya dari Inggris dalam
Pertempuran Guilford Court House, pada kenyataannya, Amerika mengalami
kekalahan telak.
1. 2001: A Space Odyssey
Menurut
film ini, pada tahun 2001 kita sudah berhasil melakukan perjalanan ke
Jupiter, kita bisa berdebat dengan komputer, dan adanya lompatan kuantum
di evolusi manusia. Kenyataannya, kita mendapati bahwa Mir Space Station jatuh dari orbitnya, Windows XP, dan film Freddy Got Fingered.
Pelajarannya adalah, terkadang lebih baik bila apa yang di paparkan di
film adalah tidak sesuai dengan kenyataan.
Terima Kasih
4 Komentar:
Sebetulnya semuanya adalah film-film yang bagus, tapi ternyata berlainan dengan sejarah yang ada... :)
Artikel yang bagus...
salam,
by Bin Hakim
Ternyata kita mesti hati-hati dalam memilih film.
by Bin Hakim
Sangat di sayangkan film G 30/S PKI yang sering di tayangakan di TV ternyata film yang menyesatkan.
by Bin Hakim
informasi yang sangat bagus sob,
by Bin Hakim
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!