
Judul : Perempuan-perempuan Kramat Tunggak
Penulis : Endang R Sedyaningsih-Mamahit
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Terbit : I, Desember 2010
Halaman : liii + 250 Halaman
Harga : Rp. 50.000
Persoalan pekerja seks komersial memang sulit untuk  diselesaikan. Pasalnya, komponen masalahnya begitu kompleks. Problem ini  tidak akan tuntas apabila faktor hulu tidak diselesaikan.
Itulah yang  dapat ditangkap dari buku ini. Meskipun buku ini adalah hasil penelitian  mengenai kesadaran penggunaan kondom dan masalah penyakin menular  seksual di kompleks lokalisasi Kramat Tunggak, Jakarta, namun buku ini  berhasil menampilkan kerumitan masalah pekerja seks komersial.
Dari buku  ini tampak bahwa masalah pekerja seks komersial di Indonesia tidak dapat  serta-merta dikaitkan dengan moralitas maupun nilai-nilai relijius.  Masalah pekerja seksual adalah masalah sosial yang harus dipandang  secara komprehensif dan dituntaskan mulai dari pusat persoalan.
Lalu, apakah  pusat persoalan tersebut? Dari data yang disampaikan dalam buku ini  terlihat bahwa kebanyakan pekerja seks komersial yang berada di Kramat  Tunggak berlatar pendidikan rendah, yakni sekolah dasar, baik tamat  ataupun tidak.
Data ini menunjukkan bahwa rendahnya pendidikan korelasi yang  kuat terhadap kesulitan perempuan untuk memiliki pekerjaan yang layak.  Inilah yang memicu mereka untuk bekerja sebagai pekerja seks komersial,  apalagi kebutuhan hidup tidak dapat ditunda.
Persoalan  berikutnya adalah kemiskinan. Dari hasil penelitian terjelaskan bahwa  kemiskinan menjadi pendorong seorang perempuan bergabung di Kramat  Tunggak. Inilah yang digolongkan sebagai pekerja seks komersial dengan  motivasi keterpaksaan.
Para pekerja seks komersial itu sesungguhnya malu untuk  bekerja di Kramat Tunggak, namun kemskinanlah yang membuat mereka  terpaksa menjalan profesi itu. Mereka rata-rata tidak memiliki  penghasilan yang cukup untuk membiayai anak-anak maupun orangtua mereka.  
Jawabannya jelas, untuk mengurangi jumlah pekerja seks  komersial, pemerintah harus berupaya meningkatkan level pendidikan dan  memberikan kesempatan kerja yang lebih luas, terutama bagi kaum  perempuan. Hal ini harus mendapatkan aksentuasi terutama di  daerah-daerah tempat mereka biasanya berasal.
Hal lain  yang disinggung dalam buku ini adalah persoalan kekerasan. Tidak hanya  sebagai pemuas hasrat hidung belang, para pekerja seks komersial juga  biasanya rentan terhadap kekerasan yang dilakukan oleh tamu mereka.
Malah tidak  sedikit dari mereka yang kehilangan nyawa di tangan pelanggannya  sendiri. Untuk mengantisipasi hal ini para germo terpaksa mengetuk pintu  kamar para anak asuhnya saat mereka melayani tamu, untuk memastikan  bahwa mereka dalam keadaan aman.  
Meskipun riset ini dilakukan belasan tahun yang lalu, namun isi buku ini masih relevan, mengingat masih banyak lokalisasi sejenis Kramat Tunggak hidup subur di sejumlah daerah di Indonesia. Dapat dikatakan, Kramat Tunggak adalah model dari lokalisasi-lokalisasi seperti itu.
Meskipun riset ini dilakukan belasan tahun yang lalu, namun isi buku ini masih relevan, mengingat masih banyak lokalisasi sejenis Kramat Tunggak hidup subur di sejumlah daerah di Indonesia. Dapat dikatakan, Kramat Tunggak adalah model dari lokalisasi-lokalisasi seperti itu.
Sumber : Ulas Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!