Kota  Medan didirikan Guru  Patimpus Sinambela pada tanggal 1 Juli 1590 atau pada 'Nggara 10 paka 5' menurut perkalaan Batak. Guru Patimpus Sinambela adalah  cucu Si Singamangaraja melalui anaknya yang bernama Tuan Siraja Hita.  Tuan Siraja Hita adalah anak kedua dari Jalipa. Anak pertama dari Jalipa  ini yang bernama Tuan Manjolang kemudian menjadi Singa Mahraja di Bakerah  (Bakkara). Karena abangnya Tuan Manjolang sudah menjadi Raja, Tuan  Siraja Hita kemudian merantau, dan dengan menempuh perjalanan  bertahun-tahun akhirnya sampailah ia ke Gunung Si Bayak.
| Patung "Guru Patimpus" | 
Dari Gunung Si Bayak kemudian sampai di  Kendit. Di sana, Tuan Siraja Hita kemudian membuka kampung, itulah  keturunan Karo Sepuluh Dua Kuta (Toba: Sappuludua Huta, naraja)  yang sekarang ini. Tuan Siraja Hita kemudian kembali ke Bakkara. Kawin  di sana dan memperoleh 3 anak laki, yang tua Timpus, tengah si Pakan, dan yang kecil si  Balige. Si Pakan dan Si Balige kemudian menjadi raja, masing-masing di  Pakan dan di Balige. Sedangkan si Timpus pergi ke hutan mencari ilmu.  Sepulang dari hutan ia oleh orang-orang memanggilnya Guru Patimpus. 
 
Guru  Patimpus pertama kawin dengan putri Ketusing dan mendapat 7 orang anak.  Yang pertama Sibenara, kedua si Kuluhu, ketiga si Batu, keempat si  Salahan, kelima si Paropa, keenam si Liang Tanah, dan ketujuh anak  perempuan dikawinkan dengan Raja Tangging. Guru Patimpus selalu membuka  kampung dan menamai kampung tersebut sesuai dengan nama anak-anaknya. 
Setelah  mendengar di Karo ada huru-hara, ia pun kesana dan memadamkan kegaduhan  tersebut. Di sana ia kawin yang kedua dan mendapat anak 2 orang yakni,  Si Gelit dan Si Jahei. Setelah menyelesaikan kegaduhan di Batu Karang,  iapun kawin yang ketiga dan memperoleh anak, yaitu si Ajji. Untuk si  Ajji dibuka kampung bernama Perbaji. Tak berapa lama kemudian ia  mendapat anak lagi dan diberi nama Si Raja Hita (mengambil nama bapanya,  naraja) dan membawa si Raja Hita ke dusun Langkat mencari tanah yang  baik, yang kemudian tanah itu diberi nama Durian Kerajaan dengan Si Raja  Hita menjadi raja di sana. Ketika inilah Guru Patimpus mendengan kabar:  "...Jawi said datang dari negeri Jawa..."
Mendirikan Kampung Medan
Setelah  bertemu dengan Datuk Kota Bangun dan masuk Islam, Guru Patimpus  kemudian tinggal di kuala Sungai Sikambing. Setelah kawin yang keempat  dengan putri Panglima Hali raja bangsa Tarigan dari dusun Berayan, ia  pun pindah dan membuat kampung Medan. Setelah selesai  mendirikan kampung Medan, ia memerintah disana. Di sinilah ia mendapat  anak lagi yaitu si Kolok dan Si Kecik. Sebelum ia masuk Islam, ia  mengatakan: "....aku pikir jikalau aku tiada masuk Islam, tentulah  tanah kita yang dekat laut diambil oleh Jawi dari seberang..."
Riwayat Hamparan Perak
Cerita  di atas bukan dongeng, tapi sejarah yang terekam di dalam naskah  Hamparan Perak. Dokumen Hamparan Perak inilah yang dijadikan sebagai  salah satu bahan riset oleh Panitia Penyusun Hari Jadi Kota Medan yang  diketuai oleh Prof. Mahadi, SH , dimana pada hasil rapatnya yang  terakhir Tanggal 24 Oktober 1973 mengemukakan, bahwa: " Kuta Medan didirikan oleh Guru Patimpus  sendiri pada tanggal 1 Juli 1590 pada 'Nggara 10 paka 5' menurut  perkalaan Batak" 
Simpulan:
Pendiri Kota Medan adalah GURU  PATIMPUS SINAMBELA. Ia adalah cucu Si Singamangaraja I dari Dinasti  Singamangaraja dari negeri Bakkara yang bermarga SINAMBELA.
Sumber : Bataica 
Terima Kasih
























3 Komentar:
xixixixixi,....patimpus arti namanya apa ya ?
by Bin Hakim
Jangan buat cerita yg tidak lucu,Guru Patimpus Sembiring Pelawi,itulah kebiasaan batak,suka kali ngaku-ngaku
by Bin Hakim
Jangan buat cerita yg tidak lucu,Guru Patimpus Sembiring Pelawi,itulah kebiasaan batak,suka kali ngaku-ngaku
by Bin Hakim
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda !!!!!